1. Cari dan jelaskan macam-macam metode
pengambilan data dalam sebuah penelitian, dan berikan satu contoh dari salah
satu metode tersebut!
Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar
pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas
semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
b. Observasi
Pengamatan melibatkan
semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan
hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
c. Dokumen
Pengambilan data melalui
dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan
untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
d. Wawancara
Menurut Prabowo (1996)
wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada
seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap
muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara.
Menurut Patton dalam
proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview
dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang
harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak
terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai
aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list)
apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan
pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan
dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam
poerwandari, 1998).
Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan
suatu instrumen. Instrumen ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk
penelitian baik penelitian kualitatif maupun
penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.
Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang
akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara rinci.
Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan
secara rinci. Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak terstruktur
disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di lapangan.
Contoh wawancara terstruktur:
P : Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan ini yang baru terjadi kemarin?
S : Iya
P : Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi?
S : Sekitar pukul 20.30 WIB.
P : Di mana Anda berada saat kebakaran terjadi?
S : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 300m dari kebakaran tersebut.
P : Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut?
S :Langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan berkas-berkas penting serta barang berharga lainnya.
Contoh wawancara tidak terstruktur:
P : Apakah Anda mengetahui akan tawuran antar pelajar SMA yang baru saja terjadi di kota ini?
S : Iya
P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana?
S : Dari teman saya.
P : Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut?
S : Iya, ia sedang melintas daerah tersebut saat tawuran terjadi.
P : Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah mendekat ke lokasi?
S : Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat mengambil beberapa foto kejadian tersebut.
Hal yang dijelaskan pada metode angket
banyak berkaitan secara langsung dengan metode wawancara karena wawancara
sendiri memang dapat dipandang sebagai bentuk lain dari angket, khususnya dari
segi pengadministrasiannya. Sejalan dengan itu, banyak hal-hal yang dijelaskan
pada metode angket dapat juga dugunakan pada pelaksanaaan wawancara, terutama
mengenai pengembangan hal-hal yang akan diungkap atau ditanyakan.
------------------------------------
Nama : Nur Fadillah Ulfa
NPM : 15112454
Kelas : 3KA27
------------------------------------
sumber
: